Sejarah Komputer Masuk Indonesia - Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data
menurut perintah yang telah dirumuskan. Kata komputer semula
dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.Secara luas, Komputer dapat didefinisikan sebagai suatu peralatan
elektronik yang terdiri dari beberapa komponen, yang dapat bekerja sama
antara komponen satu dengan yang lain untuk menghasilkan suatu informasi
berdasarkan program dan data yang ada. Adapun komponen komputer adalah
meliputi : Layar Monitor, CPU, Keyboard, Mouse dan Printer (sbg
pelengkap). Tanpa printer komputer tetap dapat melakukan tugasnya
sebagai pengolah data, namun sebatas terlihat dilayar monitor belum
dalam bentuk print out (kertas).
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."
Saat ini, komputer sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil, secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah komputer, ada 5 generasi dalam sejarah komputer.
Sejarah komputer di Indonesia dimulai pada tahun 1967. Saat-saat yang masih dipenuhi dengan berbagai kemungkinan itu merupakan momen yang menjadi tonggak mulai masuknya komputer, yang menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat di Tanah Air.
Sejarah perkembangan komputer Indonesia mulai memperlihatkan titik yang lebih cerah dengan diadakannya Konferensi Komputer Regional Asia Tenggara SEARCC ’80 (South East Asia Regional Computer Conference 1980), yang digelar pada tanggal 21 hingga 24 Oktober 1980 di Jakarta.
sumber: id.wikipedia.org
teknodaily.com
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti "komputer" adalah "yang memproses informasi" atau "sistem pengolah informasi."
Saat ini, komputer sudah semakin canggih. Tetapi, sebelumnya komputer tidak sekecil, secanggih, sekeren dan seringan sekarang. Dalam sejarah komputer, ada 5 generasi dalam sejarah komputer.
Sejarah komputer di Indonesia dimulai pada tahun 1967. Saat-saat yang masih dipenuhi dengan berbagai kemungkinan itu merupakan momen yang menjadi tonggak mulai masuknya komputer, yang menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat di Tanah Air.
Jika diurutkan, sejarah penggunaan komputer di Indonesia terbagi
dalam empat era, antara lain: era 1960-an yang menjadi awal atau mulai
dibuka-nya pintu gerbang komputer masuk ke Indonesia, lalu yang kedua
adalah era 1980-an yang merupakan masa-masa perkenalan dan pemahaman
akan dunia komputer. Lalu berikutnya adalah era 1990-an yang merupakan
masa-masa pengembangan, dan yang terakhir adalah era di awal-awal tahun
2000-an yang telah jauh lebih modern dan ditandai dengan fakta bahwa
komputer sudah menjadi ‘barang umum’ bagi masyarakat Indonesia
Sejarah Komputer Indonesia Era 60-an
Tahun 1967 merupakan tahun penting bagi Indonesia, karena di tahun
inilah komputer secara resmi mulai masuk dari luar negeri dengan ijin
yang dikeluarkan oleh pemerintah. Saat itu komputer masih jadi ‘barang
mahal’ sehingga hanya beberapa pihak tertentu saja yang bisa membelinya.
Adapun pihak yang menggunakan komputer di masa itu kebanyakan masih
berasal dari instansi pemerintah dan industri-industri besar. Lambat
tapi pasti, sejarah komputer
di Indonesia mulai terbentuk dan secara berangsur-angur kehadiran
komputer dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Indonesia.
Seiring dengan makin besarnya permintaan konsumen akan perangkat
komputer, pada tanggal 4 Juli 1969 pemerintah Indonesia memutuskan untuk
membentuk tim khusus yang kemudian dikenal dengan nama BAKOTAN (Badan
Koordinasi Otomatisasi Administrasi Negara). Fungsi dari BAKOTAN adalah
sebagai konsultan bagi instansi-instansi yang akan membeli atau menyewa
peralatan komputer.
Keberadaan BAKOTAN di kala itu dianggap sangat penting, mengingat
fenomena komputer di Indonesia saat itu memang terbilang masih agak
asing. Sehingga diharapkan dengan adanya BAKOTAN maka pengguna komputer
bisa mendapatkan informasi yang jelas terkait seluk beluk dasar seputar
dunia komputer yang masih agak membingungkan bagi masyarakat Indonesia
yang masih terlalu awam.
Beberapa tahun terlewati, dari sana beberapa pihak mulai menyadari bahwa
ilmu pengetahuan tentang komputer merupakan satu hal yang wajib jika
ingin mewujudkan Indonesia yang melek akan dunia komputer. Minimnya para
ahli dan teknisi yang memahami komputer menjadi masalah yang cukup
pelik bagi kebanyakan orang di masa itu.
Akhirnya pada tahun 1972, Universitas
Indonesia (UI) menjadi pelopor yang membuka disiplin ilmu komputer yang
diberi nama Pusat Ilmu Komputer (PUSILKOM) UI, sebagai salah satu bagian
dari pembelajaran khusus bagi mahasiswa yang tertarik pada bidang ilmu
tentang komputer. Orang yang paling berjasa dalam pembentukan
cikal-bakal jurusan teknologi informasi di UI tersebut adalah Indro S.
Suwandi PhD, seorang dosen yang bukan mengajar tentang teknologi
melainkan justru dosen yang mengajar di fakultas kedokteran. Selanjutnya
Indro S. Suwandi PhD kemudian dikenal sebagai salah satu tokoh
terkemuka, yang memperkenalkan teknologi komputer baik di kalangan
perguruan tinggi maupun industri.
Tujuan dari pendidikan ilmu komputer
yang diusung oleh UI tersebut sangat jelas, yaitu mendidik tenaga kerja
manajerial komputer agar mengantongi kemampuan teknis dalam bidang
komputer, serta memahami segala hal yang berbau komputerisasi dengan
predikat Sarjana Muda.
Mengingat ilmu yang ditawarkan terbilang bukan suatu hal yang umum,
alhasil jurusan komputer di kala itu sering dianggap banyak orang
sebagai pendidikan kelas elit. Tak banyak yang langsung tertarik pada
ilmu baru tersebut, namun seiring dengan semakin terbuka-nya pikiran
dari masyarakat maka lambat laun ilmu komputer justru menjadi bidang
yang paling banyak diburu oleh anak-anak muda Indonesia.
Dari sinilah pemahaman tentang komputer sudah mulai menjadi hal umum
meski masih terbatas pada sebagian kalangan saja. Sementara di sisi
pemerintah, hadirnya era baru yang dipenuhi dengan komputer senantiasa
dipandang serius, mengingat fungsinya yang dapat memberi banyak efek
positif terhadap keberlangsungan sebuah negara.
Sejarah Komputer Indonesia Era 80-an
Sejarah perkembangan komputer Indonesia mulai memperlihatkan titik yang lebih cerah dengan diadakannya Konferensi Komputer Regional Asia Tenggara SEARCC ’80 (South East Asia Regional Computer Conference 1980), yang digelar pada tanggal 21 hingga 24 Oktober 1980 di Jakarta.
Konferensi tersebut menjadi wadah bagi negara-negara yang tergabung
dalam ASEAN, untuk membahas seputar kerja sama dan pengembangan
komputer, dilihat dari aspek-aspek positif yang dimilikinya. Lewat
konferensi ini pula negara Indonesia lalu menggelar sebuah pameran yang
dikhususkan untuk memperkenalkan beragam peralatan komputer yang
dipasarkan di Indonesia.
Di jaman ini sejarah perkembangan komputer Indonesia diisi dengan
kehadiran komputer mini, sebuah perangkat yang tidak secanggih ‘komputer
main-frame’, namun setiap sistem yang digunakannya terdiri dari
bongkahan-bongkahan berukuran besar.
Beberapa nama produsen besar sudah mulai menjadikan Indonesia sebagai
target penjualan komputer yang mereka produksi, seperti HP (Hewlett
Packard), DEC (Digital Equipment Corp.), Prime, DG (Data General),
Honeywell Bull, dan beberapa produsen lainnya.
Di era ini, komputer mini mendominasi hampir semua perangkat komputer
yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan yang perlu diketahui, komputer
mini di masa itu memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi dalam hal
penggunaan.
Menggunakan sistem operasi tersendiri, penggunaan komputer mini lebih
banyak tidak efektifnya karena sistem operasi yang digunakannya tidak
cocok (kompatibel) dengan sistem operasi dari sistem lainnya. Itu
artinya sebuah program yang dikembangkan pada sistem tertentu belum
tentu dengan mudah dapat dijalankan pada sistem lainnya.
Beruntung masalah ini mulai teratasi setelah muncul sebuah sistem
operasi baru yang dengan cepat populer di kalangan pakar komputer kala
itu. Yakni sistem operasi UNIX yang dapat dijalankan pada berbagai jenis
komputer. Tak hanya punya kemampuan bisa dioperasikan pada komputer
mini saja, sistem operasi yang baru ini juga dapat dioperasikan pada
sebuah generasi komputer yang dikenal dengan sebutan ‘super mikro’.
Super mikro sendiri merupakan komputer yang berbasis prosesor 32 bit
seperti Motorola MC68000 (pada waktu itu Motorola belum terkenal sebagai
produsen telepon selular).
Sistem berbasis UNIX mendapat porsi perhatian yang cukup besar dari
kalangan penggiat komputer Indonesia di kala itu. Pada tahun 1983 bahkan
sejumlah mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) berhasil menciptakan
sistem operasi UNIX pertama buatan mereka sendiri, dengan memanfaatkan
komputer ‘Dual 83/20’ (berikutnya bakal lebih dikenal dengan nama
INDOGTW atau Indonesian Gateway), yang dibekali dengan spesifikasi
memori 1 Mbyte, serta disk (8″) dengan kapasitas 20 Mbytes.
Beberapa penelitian seputar komputer terus digalakkan di masa-masa ini.
Tidak hanya penelitian yang bersifat pada sistem operasi saja, beberapa
akademi bahkan telah menerapkan penelitian yang mengambil fokus pada
disiplin ilmu seputar jaringan komputer.
Dengan progress yang terbilang cepat, di era 1980-an inilah kemudian
mulai bermunculan sarjana-sarjana cerdas yang mengantongi pemahaman
lebih terkait komputer dan beberapa aspek penting di dalamya seperti
sistem operasi, jaringan komputer yang meliputi pengembangan email, alih
berkas, porting UUCP, X.25, LAN ethernet, network printer server, dan
lain-lain.
Selain sistem komputer INDOGTW,
mahasiswa UI juga berhasil mengembangkan komputer baru yang diberi nama
INDOVAX. Ini merupakan komputer DEC VAX-11/750 yang dioperasikan dengan
sistem unix 4.X BSD dan memiliki memori 2 Mbytes, serta disk 300 Mbytes.
Lewat sistem inilah kemudian banyak mahasiswa UI yang berhasil
melakukan berbagai penelitian seperti rancangan VLSI, X.400, dan
sejenisnya.
Dalam perkembangannya, penggunaan sistem
berbasis UNIX jadi kian populer hingga dibuatkanlah sebuah wadah tempat
berkumpulnya para pengguna dan penggemar UNIX di seluruh Indonesia,
yang diberi nama. Kelompok Pengguna Unix (Unix Users Group) alias
INDONIX. Perkumpulan orang-orang cerdas ini digawangi oleh bapak Didik
Partono Rudiarto, serta secara rutin kerap mengadakan pertemuan untuk
membahas seputar UNIX dan komputer mini.
Selain sistem operasi UNIX dan
super-mikro, beberapa sistem operasi baru mulai bermunculan dan para
penggiat komputer Indonesia terus mengikuti perkembangan tersebut lewat
akademi yang mereka tekuni. Mulai dari komputer bersistem operasi
XENIX/SCO UNIX, MINIX (Mini Unix), hingga cikal bakal Linux, semuanya
dibabat habis oleh para calon generasi ahli komputer di Indonesia.
Dan perlu diketahui pula bahwa kehadiran
Personal Computer alias PC di era ini sebenarnya sudah ada, namun masih
sangat terbatas baik dari segi kemampuan maupun populasinya. Karena
itulah tak heran hingga akhir tahun 1980-an pun PC masih dapat dikatakan
sebagai barang ‘langka’ nan ‘mewah’ di Indonesia kala itu.
Sejarah Komputer Indonesia Era 90-an
Di era ini, sejarah perkembangan
komputer Indonesia masih terus diisi oleh datangnya sistem-sistem
operasi baru, seiring dengan kemajuan jaman yang menghasilkan
komputer-komputer dengan spesifikasi lebih ringkas dan lebih canggih. PC
alias Personal Computer sudah mulai tumbuh menjamur di kalangan
masyarakat, meski sifatnya masih dikategorikan sebagai ‘barang mahal’.
Di era ini pula Indonesia mulai mengenal
komputer-komputer yang menganut arsitektur prosesor mikro x86 buatan
Intel Corporation, Pentium. Kala itu salah satu komputer besutan Intel
yang cukup populer adalah Pentium II.
Komputer jenis ini sangat umum ditemukan
mulai dari perkantoran, sekolah-sekolah, hingga perumahan. Efektifitas
dan tingkat efisiensi yang dihasilkannya sebagai alat bantuan dalam
bekerja menjadi salah satu faktor kenapa komputer jenis ini begitu
digandrungi oleh masyarakat kala itu. Bahkan kehadiran komputer Pentium
II inilah yang secara tidak langsung mulai menggeser fenomena penggunaan
‘mesin tik’, sebuah alat pegetikan konvensional yang sudah lebih dulu
populer.
Masuknya internet juga berpengaruh
sangat besar terhadap perkembangan komputer di masa itu. Beberapa
industri baru mulai tumbuh dan memanfaatkan peluang tersebut sebagai
ladang bisnis sekaligus memajukan dunia per-komputer-an Indonesia.
Sejarah Komputer Indonesia Era Awal 2000-an
Sejarah komputer Indonesia
terus berlanjut ke era awal tahun 2000-an. Di masa ini, komputer yang
masuk ke Indonesia sudah lebih cepat, lebih efisien dan tentunya lebih
canggih dari segi penggunaan komponen maupun sistem operasinya.
Komputer yang cukup populer di Indonesia
pada saat era 2000-an ini adalah generasi Pentium III, yang telah
menerapkan stand CPU atau lebih dikenal dengan sebutan ‘CPU berdiri’.
Menggunakan memory RAM jenis SDRAM dengan spesifikasi 64 MB hingga 256
MB, komputer jenis ini memiliki kecepatan antara 800 Mhz-1300 Mhz.
Saat itu harga komputer Pentium III
masih sangat mahal yakni berkisar di angka Rp.8-Rp.10 jutaan. Pun
demikian hal itu tidak menyurutkan keinginan masyarakat untuk tetap
membeli komputer Pentium III yang mulai umum digunakan sebagai kebutuhan
tambahan di rumah-rumah.
Penggunaan sistem operasi berupa Windows
juga sudah sangat umum di era awal tahun 2000-an ini. Dimana salah satu
sistem operasi yang cukup melegenda adalah Windows 98 yang sangat akrab
di telinga para pengguna komputer Tanah Air.
Pada tahun 2002, generasi Pentium III
mendapat upgrade yang memunculkan hadirnya Pentium 4. Komputer jenis ini
jauh lebih cepat dibandingkan Pentium III, dengan kecepatan mencapai
1,5 Ghz-2,4 Ghz (untuk yang menggunakan socket 478), sementara yang
menggunakan socket LGA bisa beroperasi dengan kecepatan mencapai 1,8
Ghz-3,2 Ghz.
Komputer Pentium 4 menjadi cukup populer
lantaran memiliki processor canggih serta cukup handal untuk digunakan
bermain games mengingat desain grafis yang dimilikinya juga cukup
tinggi.
Setelah cukup lama dibuai dengan
komputer hasil olahan Intel, berikutnya Indonesia juga kedatangan AMD
lewat beberapa produknya seperti AMD Sempron, AMD Athlon, AMD Turion dan
lain-lain. Persaingan yang terjadi antara Intel dan AMD terbilang
sangat ketat, meskipun sejatinya produk dari kedua perusahaan tersebut
memiliki target spesifik pasar yang agak sedikit bebeda.
Waktu bergerak dengan sangat cepat, begitu pula dengan sejarah perkembangan komputer yang terjadi di Indonesia. Pada akhirnya keempat era yang kami jelaskan di atas telah menjadi kenangan semata, bagi kita semua yang saat ini yang sudah berada di era lebih maju dan lebih banyak diisi dengan kemungkinan-kemungkinan baru.
Waktu bergerak dengan sangat cepat, begitu pula dengan sejarah perkembangan komputer yang terjadi di Indonesia. Pada akhirnya keempat era yang kami jelaskan di atas telah menjadi kenangan semata, bagi kita semua yang saat ini yang sudah berada di era lebih maju dan lebih banyak diisi dengan kemungkinan-kemungkinan baru.
Pun begitu dapat dipastikan era yang
tengah kita jalani saat ini akan menjadi sejarah pula bagi generasi
selanjutnya. Jadi semoga saja di era yang semakin berkembang ini sejarah
komputer Indonesia akan berkembang pula menjadi suatu masa yang layak
untuk dibanggakan.
sumber: id.wikipedia.org
teknodaily.com